Ketertarikan filsafat kontemperer mengupas persoalan pribadi manusia, jarang menyinggung situasi
historis (proses kejadian manusia) sehingga kita agak sukar memahami apa dan bagaimana esensi diri yang
sebenarnya. Namun Al Qur’an telah membuka pintu bagi kajian pribadi manusia secara
berurutan hingga kesadaran yang universal.
Tanpa terikat dengan aliran
tertentu, manusia termotivasi untuk membicarakan eksistensi dirinya –yang keberadaannya